Kuliner, Travelling , Tips & Trick

November 25, 2020

Harga Mobil Estilo, Review, dan Spesifikasi 2020

by , in

Suzuki juga punya mobil imut lho Otolovers, yaitu Karimun Estillo. Hanya saja kendaraan city car tersebut sudah tak produksi dan dihentikan pula penjualannya sejak 2013 lalu. Hal ini tak lepas dari Maruti Suzuki India yang menghentikan produksi mobil mungil itu pada Desember 2012. Penyebabnya sendiri ternyata karena akan diluncurkannya Suzuki Karimun Wagon R yang bermain di segmen LCGC (low cost green car).

Mobil Estillo ini mulai masuk Indonesia pada tahun 2007. Generasi pertamanya menggunakan mesin seri F10D 4 silinder berkapasitas 1063 cc. Selang 2 tahun berikutnya, 2009, PT Suzuki Indomobil Sales meluncurkan generasi kedua yang diberi nama New Karimun Estillo. Perbedaan yang paling mencolok dari generasi pertama terletak pada eksterior dan mesin. Dapur pacunya menggunakan seri K10B terbaru dengan kapasitas yang lebih kecil yaitu 998 cc, 3 silinder.

Meski sudah tak dijual lagi, namun tetap saja Otolovers bisa beli harga mobil Estilo bekas. Masih banyak penjual yang tawarkan kendaraan imut ini. Buktinya cukup banyak kan mobil Estillo di jalanan Tanah Air.

Selain karena harga mobil Estilo yang murah, tentu daya tariknya juga karena desain dan performa mobil. Sebagai city car sudah jelas sangat gesit untuk lalui jalanan padat kendaraan. Apalagi hadirnya mobil Estillo juga untuk menyaingi city car lainnya, seperti Kia Picanto, Hyundai i10, dan Chevrolet Spark.

Lantas seperti apa sih spesifikasi lengkap dari kendaraan mungil ini dan berapa besaran harga mobil Estilo bekas? Simak ulasannya di bawah ini.

Lucu dan cantik, itulah kesan yang tampak pada mobil Estillo. Desain imut juga pilihan warna cerah, city car ini memang sangat cocok digunakan untuk perempuan yang berjiwa dinamis. Initak lepas juga dari desain aerodinamis pada fascia.

Belum lagi desain lampu lebar yang terkesan menyatu dengan gril di tengahnya. Ada juga bumper yang didesain lebar pula, ini menjadikan desain depan tampak modern pula. 

Jika di bagian depan tampak dinamis, hal itu justru berbeda untuk buritannya. Didesain boxy dan simpel yang tetap bikin tampilan mobil Estillo modern. Jika tertarik dengan kendaraan ini, harga mobil Estilo bekas yang harus ditebus sekitar Rp60 jutaan.

Memang saat ini sudah tak dijual dan produksi mobil Estilo, namun kondisi bekasnya masih bisa dipinang. Kurang lebih 5 tahun sudah kiprah mobil mungil ini di Indonesia, sehingga tak heran apabila masih banyak menjumpainya.

Soal harga mobil Estilo bekas juga murah. Bahkan Otolovers tak perlu sampai habiskan Rp100 juta untuk tebus harga mobil Estilo. Nah, ini daftar harga mobil Estilo bekas terbaru yang berhasil dihimpun dari Jual Beli Otosia.com.

Harga mobil Estilo 2011 Rp75.000.000

Harga mobil Estilo 2016 Rp85.000.000

Harga mobil Estilo 2010 Rp70.000.000

Harga mobil Estilo VXI 2007 Rp53.000.000

Harga mobil Estilo 2007 Rp68.000.000

November 04, 2020

Penjualan Mobil Sulit Tembus 600 Unit, Ekspor Kendaraan Ikut Anjlok

by , in

Sektor otomotif Indonesia menjadi salah satu lokomotif perekonomian nasional dengan konstribusi kurang lebih 3,98 persen terhadap GDP. Bahkan industri kendaraan bermotor nasional menempati peringkat ke-8 komoditi ekspor ungulan non-migas dengan kontribusi terhadap eksport nasional 4,5 persen.

Sayangnya dampak pandemi COVID-19 membuat industri otomotif, terutama roda empat turun 50 persen. Penyebabnya adalah daya beli yang menurun. Kondisi ini membuat Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merivis target, dari semula 600 ribu unit, menjadi 526 ribu unit, termasuk produksi dan ekspor CBU ikut menyesuaikan.

"Bulan Juni menujukkan peningkatan. Mudah-mudahan ini terus berlanjut dan bisa kita pertahankan. Indikasinya sampai Oktober ini masih ada peningkatan baik retail maupun wholesales. Kalau ini meningkat, produksi meningkat. Di sisi lain indikasi ekspor tetap walaupun tidak seperti keadaan normal 2019," kata Kukuh Kumara, Sekjen Umum Gaikindo.

Di sisi lain indikasi ekspor tetap meski tidak seperti kondisi normal di tahun 2019. Ekspor CBU selama periode Januari - September tercatat 155.258 unit, atau naik 47,4 persen dibanding bulan lalu. Namun dibandingkan periode yang sama tahun lalu turun 35,4 persen.


"Kalau impor CBU Januari - September ada 26.252 unit. Ada kenaikan 161,4 persen dibandingkan bulan lalu. Tapi kalau dibandingkan terhadap tahun lalu pada periode yang sama turun 54,1 persen," jelas Kukuh .

Sedangkan produksi Januari - September sebanyak 483.207 unit, naik 101,4 persen daripada bulan lalu. Tapi jika dibandingkan kurun waktu yang sama tahun lalu turun 49,4 persen .

"Penjualan Januari - September 372.046 unit, naik 30,3 persen dibanding bulan lalu. Tapi kalau dibandingkan tahun lalu di periode yang sama ada penurunan sebesar 50,9 persen," terangnya.

Namun demikian Gaikindo melihat peluang kenaikan tetap terbuka hingga akhir tahun. Tanda-tanda ke arah tersebut sudah terlihat, seperti peningkatan distribusi kendaraan dari dealer ke konsumen.

"Trafik ke diler itu menurun tapi realisasi total penjualannya masih ada peningkatan. Artinya ada kantung-kantung masyarakat yang membeli," ungkapnya.

Situasi pandemi tidak serta merta membuat penjualan mobil stagnan. Potensi-potensi inilah yang diharapkan dapat ditingkatkan melalui kebijakan yang tepat untuk mendongkrak sektor otomotif.

Sementara Esther Sri Astuti, Direktur Program INDEF relaksasi pajak atau insentif fiskal oleh pemerintah untuk mendongkrak penjualan mobil juga harus didukung langkah strategis lain. Jika hanya insentif fiskal yang diberikan menurutnya tidak menjamin industri otomotif bangkit seperti yang diharapkan.

"Kalau sudah diberikan insentif fiskal tetapi tidak cukup memperbaiki kondisi industri otomotif, apa yang harus dilakukan pemerintah? Ya ibarat lari marathon, jadi jangan berharap sudah diberikan obat langusng bisa sembuh. Saya rasa apa yang dilakukan pemerintah lewat tax relaksasi kemudian kredit, yang harus lebih didorong adalah prosedurnya," ujarnya.