Kuliner, Travelling , Tips & Trick

Oktober 28, 2020

Pabrik Baterai Tesla Buka Peluang Makin Maraknya Kendaraan Listrik

by , in

Rencana Tesla untuk mambangun pabrik baterai di Indonesia diharapkan dapat memicu pabrikan lain untuk ikut meramaikan kendaraan listrik di Indonesia. Harapan ini disampaikan Kukuh Kumara, Sekjen Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) dalam diskusi virtual bertajuk Industri Otomotif Indonesia yang diinisiasi Forwot dan Forwin.

Menurut Kukuh, pembangunan baterai kendaraan listrik Tesla dapat mendorong merek lain menambah variasi produknya, tidak hanya yang bermesin konvensional namun juga EV, hybrid dan hidrogen.

"Diharapkan (Tesla) akan datang ke Jawa Tengah. Mudah-mudahan itu semakin meramaikan industri kendaraan bermotor di Indonesia. Bukan saja dari ICE (internal combustion engine) (ICE), tapi juga muncuL dari powertrain jenis lain, apakah itu hybrid, hingga hidrogen," katanya.

Selain itu hal tersebut makin membuka peluang bagi pabrikan lain untuk membangun pabrik kendaraan listrik maupun hidrogen di Indonesia, tidak sebatas baterai.

Sementara itu Kementerian Perindustrian menyambut kehadiran Tesla di Indonesia. Pabrik Tesla di Jawa Tengah menurut Taufiek Bawazier, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian dapat mempercepat pertumbuhan kendaraan listrik di Tanah Air.

Dari sumber bahan baku baterai, Indonesia tidak kalah dari Cina. Bahan baku merupakan hal penting bagi investasi Tesla di Negeri Tirai Bambu. Sementara Indonesia merupakan salah satu negara penghasil nikel terbesar di dunia, sehingga tidak hanya menarik minat Tesla, tapi juga pabrikan otomotif lain.

"Kalau lihat Cina, mungkin Tesla dibagun di sana karena competitiveness baterai listriknya itu. Mereka mendekatkan dengan sumber bahan bakunya, padahal nikelnya ada di kita. Kita coba bangun pabrik baterai listriknya di Indonesia supaya nanti muncul OEM mobil listrik di Indonesia," kata Taufiek.

Lalu Taufiek mencontohkan Hyundai yang telah melakukan investasinya untuk pengembangan baterai listrik, dan diharapkan Tesla ikut menyusul.

"Indonesia sekarang ini sudah ada investasi, Hyundai. Dan nanti berikutnya kita berharap Tesla masuk di Batang, katanya Tesla berminat. Ini Artinya semua OEM akan tertarik masuk ke mobil listrk sehigga variasi masyarakat punya pilihan sesusia budget, model itu bisa di berikan," katanya.

Pemerintah sendiri menargetkan pada tahun 2025 nanti akan terjadi perubahan komposisi ICE. Setidaknya di tahun tersebut komposisi kendaraan listrik dan sejenisnya mengisi 20 persen, selebihnya kendaraan bermesin konvensional.

"Mobil ICE tetap ada di Indonesia, dan memberikan 99 persen PDB kita. Tapi kami berikan ruang untuk kemajuan teknologi baterai listrik, hybrid sampai dengan plug-in dan sebagainya. Paling tidak ada 20 persen di tahun 2025 kita. Ada tambahan 20 persen yang low carbon emission vehicle. Jadi mobil listrik itu jangan diartikan baterai saja tapi bisa juga hybrid, dan plug in," tukasnya.

Sementara itu dikabarkan kesepakatan dengan produsen mobil listrik Tesla untuk membangun pabrik baterai semakin dekat setelah pekan depan diagendakan pertemuan pejabat tinggi Indonesia dengan para eksekutif Tesla di Amerika Serikat.

Tesla sendiri membutuhkan lebih banyak nikel untuk penguatan pasokan baterai dengan memanfaatkan cadangan nikel negara. Indonesia sendiri telah melarang ekspor bijih nikel. Bukan cuma kebutuhan nikel, Tesla juga membangun pabrik baterai mobil listrik.

Oktober 14, 2020

Hyundai Bakal Mulai Produksi di Karawang Mulai 2022

by , in

Hyundai berencana memproduksi mobil di Indonesia. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebut Hyundai motor masih menjadi pabrikan asa luar negeri yang masih yakin menanamkan modal di Jawa Barat meski tengah pandemi.

Kini pembangunan pabrik di Karawang disebut dudah 65 persen. Sehingga, Hyundai sudah siap memproduksi mobil listrik secara massal pada tahun 2022.

"Kami mendukung dan membuat komitmen mengenai energi hijau. Kami membeli mobil dinas dengan tenaga listrik," kata dia dalam pembukaan West Java Investment Summit, di Hotel Savoy Homann, Kota Bandung, Senin

Ia mengklaim, provinsi Jawa Barat masih menjadi pilihan para investor. Dari data yang dimiliki, skor yang dimiliki adalah 4,6 untuk daya kompetisi. Makin rendah nilainya, makin kompetitif. Itu dari semua provinsi di Indonesia.

"Indonesia di angka 7-an sekian. Provinsi lain lebih di angka itu. Kami sangat bangga setara dengan Vietnam dan Thailand dari sisi daya kompetisi. Di Jabar infrastrukturnya baik, SDM-nya baik.

Sementara itu, COO & Vice President Hyundai Motor Asia Pasific Hq Lee Kang Hyun menyebut pabrik Hyundai motor rampung pada akhir tahun 2021. Artinya, produksi mobil secara massal bisa dimulai pada tahun depan.

"Tahun 2022 mulai memproduksi mobil listrik di Indonesia dan jual lokal," kata dia.

Ridwan Kamil sendiri ia sebut sudah melakukan pemesanan untuk mobil listrik. Ini menjadi salah satu hal yang baik dalam mengenalkan teknologi baru kepada masyarakat luas.

"Gubernur (Jabar) sudah belanja mobil listrik pertama di Indonesia, saya berterima kasih kepada pak Ridwan Kamil sebagai gubernur, ini memang bisa jadi kerjasama antara swasta dan goverment, bisa memperkenalkan mobil listrik kepada umum dan negara, ini merupakan perjanjian kuat," pungkas Lee.

Hyundai sudah menyiapkan bahan baku sesuai TKDN di atas 40 persen agar bisa melakukan ekspor ke negara lain. Semuanya ia sebut sudah lengkap dan ada komponen industri dari banyak perusahaan yang sekarang sedang disuplai.

Disinggung mengenai teknologi baterai yang masih mahal, ia mengatakan hal ini perlu dukungan lebih dari pemerintah pusat hingga daerah. Artinya, perlu ada investor lain yang bergerak khusus memproduksi baterai.

"Jadi itu sesuai dengan kebijakan pemerintah secepatnya di Indonesia sudah ada industri yang utuhnya, supaya (baterai) bisa langsung disuplai, sebelum itu (terealisasi) mau tidak mau perlu impor dulu baterainya. Tapi sesuai dengan kebijakan pemerintah, saya yakin dalam waktu dekat ada investasi yang bisa menghadirkan local battery," pungkasnya.