Kuliner, Travelling , Tips & Trick

September 25, 2018

Inden Mitsubishi Xpander Diklaim Sudah Normal

by , in

Mitsubishi Xpander yang penjualannya meledak membuat pabrikannya sempat kerepotan memenuhi inden. Sempat menjadi "Si Raja Inden", kini PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) tengah bersantai. Sebab mereka mengklaim inden Xpander sudah normal.
"Saat ini (lamanya) inden Xpander antara satu sampai dua bulan. Itu sudah masuk siatuasi yang normal. Kalau satu bulan inden itu normal, ya namanya juga mobil baru. Di jabodetabek kita pastikan satu bulan saja indennya," terang Irwan Kuncoro, Director of Sales and Marketing Division MMKSI saat kami temui pekan lalu di Jakarta.
Tak mau mengecewakan peminat Xpander, pabrikan berlogo tiga berlian ini juga menyilakan konsumennya untuk terus memantau. "Bisa tanya langsung ke sales-nya saja. Paling lama sekitar sebulan saja kok. Ini sejak GIIAS 2018 kemarin," seru Bhakti Patria, Supervisor Sales dealer Mitsubishi di Pos Pengumben, Jakarta Barat (25/9).
Bahkan dari kalangan komunitas juga dipersilakan PT MMKSI untuk mengawal inden Xpander. "Kegiatan yang paling banyak dilakukan pada awal perjalanan organisasi X-MOC adalah memonitor delivery kendaraan khususnya bagi para member-nya karena masa inden rata-rata mencapai 3-4 bulan yang selanjutnya menghasilkan kerjasama yang erat dengan Mitsubishi Motor Kramayudha Sales Indonesia," seru Sonny Eka Putra, Ketua Umum X-MOC, komunitas Xpander yang pertama terbentuk di Indonesia.
Klaimnya inden Xpander yang sudah dianggap normal ini tak lepas dari langkah Mitsubishi meningkatkan kapasitas produksi pada Agustus 2018. Pada awalnya LMPV tersebut direncanakan untuk diproduksi sebanyak 100 ribu unit di tahun fiskal 2018. Akhirnya kini Mitsubishi memutuskan untuk meningkatkan jumlah produksinya sebesar 20% menjadi 120.000 unit.

sumber : otodriver.com
September 17, 2018

JAS 2015 Arena Promo dan Peluncuran Mobil Baru

by , in

Sebanyak 20 agen pemegang merk (APM) memanfaatkan ajang pameran mobil Jakarta Auto Show (JAS) 2015 untuk kembali menghadirkan model-model unggulannya bagi konsumen. JAS 2015 berlangsung di Jakarta Convention Centre (JCC) dari 28 Oktober hingga 1 November 2015.
Mitsubishi
PT Krama Yudha Tiga Berlian (KTB), distributor resmi kendaraan Mitsubishi di Indonesia dari Mitsubishi Motors Corporation (MMC) meluncurkan varian terbaru Mitsubishi Delica Royal . Varian baru ini diharapkan mampu memperkuat posisi Mitsubishi Delica di pasar MPV kelas atas, sejak meluncur pertama kali pada 2014. Mitsubishi menargetkan varian baru Delica Royal bisa meningkatkan pangsa pasarnya sebesar 14%.
“Varian Mitsubishi Delica Royal ini untuk menjawab kebutuhan konsumen akan kendaraan dengan kemampuan, keamanan, dan performa maksimal, berikut desain eksterior dan interior yang semakin elegan,” kata Kosei Tamaki, Executive General Manager of MMC Marketing Division PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors.
“Sebagai Sport Utility MPV, Mitsubishi Delica Royal mempertahankan ciri khas yang tidak dimiliki oleh para pesaingnya, salah satunya adalah ground clearance 190 milimeter, tertinggi di kelasnya.”
Mazda
PT Mazda Motor Indomesia (MMI) juga memamerkan sejumlah produk mobil terbarunya. DMMI memamerkan produk-produk mobil yang telah dipasarkan saat ini seperti All New Mazda2, Mazda6, New Mazda CX-5, Mazda VX-1, New Mazda 8, New Mazda Biante, dan New Mazda CX-9.
MMI memperoleh penghargaan dari JD Power Asia Pacific atas performa mereka dalam JD Power Asia Pacific 2015 Indonesia Customer Service Index (CSI) Study, yaitu indeks yang mengukur tingkat kepuasan para pemilik kendaraan baru terhadap layanan purna jual dari brand. “Kepuasan tertinggi dari pelanggan Mazda akan selalu menjadi komitmen Mazda sebagai bagian dari semangat Be Alive Mazda Indonesia,” kata Keizo Okue, President Director PT Mazda Motor Indonesia.
Jaguar dan Land Rover
PT Grandauto Dinamika (PT GAD) agen mobil Jaguar Land Rover di Indonesia memperkenalkan lini terbaru Jaguar XE, mobil berkonsep sport saloon yang mengadaptasi teknologi pesawat luar angkasa. Jaguar XE merupakan varian pertama Jaguar yang menggunakan aluminum-intensive monocoque dengan kandungan material aluminium lebih dari 75% dari keseluruhan bodi mobil.
Jaguar XE yang memiliki mesin turbo 2.000 cc dipasarkan dalam dua opsi varian, Prestige dan R-Sport.
“Jaguar XE menjadi salah satu milestone penting karena kami bisa memperkenalkan salah satu mobil paling aerodinamis Jaguar ke pasar Indonesia,” kata Bambang Tjahyono, Direktur Operasional PT Grandauto Dinamika.
Mercedes-Benz
Mercedes-Benz Indonesia dengan menampilkan lima produk sports utility vehicle (SUV) premium— GL 400, All New GLC, ML 250 CDI, GLA Class, serta GLE AMG Coupe. “Kendaraan-kendaraan yang hadir pada ajang ini memperlihatkan karakteristik SUV kami yaitu keunggulan tanpa batas, percaya diri, dan keanggunan,” kata Roelof Lamberts, Sales and Marketing Director for Passenger Car Mercedes-Benz Indonesia.
“Kami melakukan pendekatan baru pada kampanye SUV dengan menampilkannya secara lengkap, sehingga mempermudah pelanggan kami di perkotaan seperti Jakarta dalam menentukan kendaraan yang sesuai kebutuhan.”
Toyota
Toyota Astra Motor (TAM), melalui salah satu dealer terbesarnya Auto2000, menghadirkan lima unit kendaraan penumpang— Alphard, Avanza, Veloz, Yaris, dan Fortuner. Auto2000 menawarkan program kredit ringan yang menarik untuk konsumen Jakarta dengan angsuran hanya Rp 1 juta-an untuk pembelian Grand New Avanza. Selain itu juga ada program test drive New Avanza dan Veloz berhadiah Kijang Innova, plus hadiah tambahan berupa dua unit sepeda motor, dua unit TV LED, dan HP Android.
“Kami optimistis program ini akan memacu penjualan Toyota selama pameran berlangsung,” ujar Riki Rusdiono, ketua pelaksana Auto2000. Hingga September 2015, Toyota masih mendominasi pangsa pasar mobil penumpang dengan penjualan sebanyak 50.611 unit dari total market Jakarta sebesar 139.084 unit.
Renault
PT Auto Euro Indonesia yang menjadi APM Renault di Indonesia menampilkan enam lini produknya berupa Duster 4×2, Duster 4×4, Koleos, Captur, Clio RS, dan Megane RS. Mobil asal Prancis ini juga mengedepankan teknologi zero emission dan meneruskan program layanan purna jual peace of mind, yang memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi para customer Renault terhadap segala perbaikan yang tidak terduga.
Atraksi
JAS 2015 juga menampilkan beberapa program menarik dari masing-masing APM seperti test drive, 4×4 Challenge dan kegiatan sosial berupa donor darah. Setiap brand peserta JAS 2015 juga akan menampilkan program-programnya. Panitia juga menghadirkan satu program “Raih Kesempatan Membeli Datsun Go Seharga Rp 10 juta” dengan membawa sobekan program promosi tersebut yang tersebar di beberapa media cetak nasional dan membeli tiket pameran JAS.

sumber : gaikindo.or.id
September 11, 2018

Suzuki Karimun Generasi Terbaru Segera Diproduksi Massal?

by , in


Suzuki Karimun Wagon R generasi terbaru sudah seharusnya segera meluncur, pasalnya mobil satu ini sudah lama tak ganti model. Kabar baru mengenai cikal bakal Karimun model baru pun tengah berhembus dari India.
Dilansir dari Indianautosblog (10/9), pabrikan Suzuki di India, Maruti Suzuki, diketahui tengah dalam penggodokan Maruti Wagon R (Karimun versi India). Hatchback generasi baru itu pun disebut akan masuk ke lini produksi massal.

Dari rumor yang beredar di negara tersebut, Maruti Wagon R generasi terbaru akan mulai diproduksi pada November 2018. Kemudian, Maruti Suzuki akan meluncurkannya pada awal 2019.
Menariknya, Karimun model baru tersebut kemungkinan besar tak punya persamaan basis dengan yang lebih dahulu meluncur di Jepang. Karimun model baru rakitan India kabarnya akan mengusung platform heartect yang serupa dengan Baleno hatchback, Ignis dan Swift model baru.
Namun kebenaran mengenai akan hadirnya Karimun generasi terbaru yang berkapsitas 7 penumpang masih belum ada perkembangan.  Di Indonesia sendiri, Karimun dibuat secara lokal alias CKD untuk memenuhi persyaratan LCGC yang diusungnya. 
Saat ini Karimun tengah berkompetisi dengan LCGC lainnya seperti Toyota Agya, Daihatsu Ayla, Datsun Go sampai Honda All New Brio.      
sumber :todriver.com
September 06, 2018

Selain Regulasi Pajak, Investasi Perlu untuk Selamatkan Produksi Sedan di Indonesia

by , in

Upaya industri otomotif Indonesia minta pemerintah merevisi pajak sedan mulai ada hasilnya. Pemerintah sudah mulai merevisi pajak. Namun Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Warih Andang Tjahjono melihat dari aspek yang lain agar sedan bisa berkembang di Indonesia. Menurut dia kunci pengembangan mobil-mobil sedan adalah investasi.
“Investasi. Semua berawal dari investasi. Kenapa? Otomotif itu kalau bicara investasi pasti bicara produk, tak ada lagi. Investasinya otomotif itu produk. Nah kalau ada investasi otomotif produknya ada, produknya baru, kalau ada produk baru, berarti opportunity untuk mengisi market domestik besar,” kat Warih seperti dikutip Detik.
Jika pasar domestik sudah oke, sedan kembali berkembang, maka untuk ekspor pun akan mudah. Sebab, sedan masih menjadi salah satu primadona di pasar otomotif global. “Kalau kita bisa mengisi di otomotif pasar domestik besar, ekonominya bagus, industrinya bagus, peluang ekspornya besar,” katanya.
“Jadi tarik investasinya yang besar ke negeri tercinta ini, supaya industrinya besar, lalu kita bisa ekspor,” katanya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya mengatakan revisi pajak sedan dilakukan karena mobil sedan tak masuk dalam kategori barang mewah. Semua itu didorong agar produksi mobil sedan juga seimbang dengan kendaraan jenis lain. “PPNBM kendaraan akan kita ubah, karena mobil seperti sedan sekarang faktor produksi, bukan barang mewah,” kata Sri Mulyani.
Saat ini tarif PPnBM untuk mobil sedan sebesar 30 persen, sedangkan untuk kendaraan penumpang jenis lain dikenakan PPnBM 10 persen hingga 20 persen. Tingginya pajak sedan membuat orang Indonesia menjauhi mobil sedan dan produksi dalam negeri pun menjadi tidak berkembang. Padahal mobil sedan merupakan mobil yang diminati di luar negeri.
Revisi pajak sedan, kata Sri Mulyani, merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mendorong berbagai industri yang ada di dalam negeri dari sisi fiskalnya, salah satunya produksi mobil sedan. “Pertama pengembangan industri otomotif dan memberikan nilai tambah dalam negeri. Kita akan lihat bagaimana bisa mengembangkan lebih lanjut sesuai template yang diberikan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin),” katanya.
Sri Mulyani menambahkan, langkah itu dilakukan bukan hanya untuk mendorong produksi mobil sedan, namun juga hal lainnya seperti mobil listrik. Artinya, langkah ini dilakukan untuk melihat berbagai potensi di masa mendatang. “Juga dalam pengembangan mobil listrik, akan menjadi tren ke depan tidak hanya alat transportasi tapi juga address isu perubahan iklim. Sistem pajaknya nanti kita lihat, PPnBM salah satu faktornya, tapi faktor lainnya adalah seperti apa developmentnya kita lihat bagaimana dari Kemenperin,” katanya
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menambahkan revisi pajak sedan diharapkan bisa menggenjot ekspor otomotif Indonesia, soalnya saat ini industri otomotif Indonesia masih kalah disbanding Thailand. “Karena kita ingin menjadikan Indonesia basis industri otomotif. Dan pada akhir bulan Maret itu juga akan ada industri otomotif yang juga akan ekspor baik itu ke Vietnam, Malaysia ke negara ASEAN lain, Timur Tengah termasuk ke Amerika Selatan,” kata Airlangga.
Airlangga menambahkan, kapasitas produksi industri otomotif Indonesia per tahunnya mencapai 2 juta. Akan tetapi kapasitas ekspornya masih rendah di level 230 ribu unit mobil per tahun. “Kapasitas otomotif sudah mencapai 2 juta kemudian pasar dalam negeri 1,1 juta dan ekspor 230 ribu unit mobil,” ujar Airlangga.
Pasar sedan di Indonesia juga terbilang kecil, jenis mobil yang paling banyak dibeli adalah yang mampu menampung banyak penumpang. Sehingga produksi sedan didorong ke luar negeri. “Kebijakan baru kalau dulu 1980-an sedan dianggap barang mewah dan regulasi stay sampai hari ini. Kami sudah bicarakan dengan Kemenkeu,” ujar Airlangga. (*)
sumber : gaikindo.or.id